Home » » Perang Suriah, Pintu Awal Pembebasan Bumi Syam

Perang Suriah, Pintu Awal Pembebasan Bumi Syam

Umat Islam harus sadar bahwa mereka memiliki beban kewajiban untuk meringankan penderitaan yang dirasakan oleh saudara-saudara Muslimnya di bumi Syam, khususnya di Suriah. Hal itulah yang menjadi sorotan khusus dalam  kegiatan Tabligh Akbar & Aksi Solidaritas bertema: "Nubuwat Perang Akhir Zaman di Negeri Suriah" sukses diselenggarakan di kota Bandung, Sabtu (09/03). Acara yang sangat penting untuk diketahui umat ini diselenggarakan di Masjid PUSDAI, Kota Bandung.  


Acara dibuka oleh Akh Fadli dari MPI (Mahasiswa Pecinta Islam) dengan memberikan gambaran perang akhir zaman yang akan terjadi berdasarkan Nubuwat Rosululloh dalam hadits yang shahih, dimana Ibu kota Damaskus adalah tempat yang dinubuwatkan oleh Rosululloh SAW., Akan turunya Imam Al Mahdi yang akan menjadi pemimipin Muslim dengan membawa bendera tauhid dan tegaknya sistem khilafah di bumi Allah azza wajala.Kegiatan Tabligh Akbar & Aksi Solidaritas di atas diselenggarakan oleh Komunitas Dakwah dan Sosial (KODAS BANDUNG) bekerjasama dengan Hilal Ahmar Society Indonesia (hasi), Forum Islam Peduli Suriah (FIPS), dan MPI (mahasiswa pecinta Islam) iniditujukan untuk menyadarkan umat Islam akan keberadaanya di akhir zaman, di mana jaringan kezaliman yang semakin bergejolak di bumi Syam, dan Nubuwat Perang Akhir Zaman yang sudah berada di ambang pintu.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Pemateri pertama, yaitu Ustadz Imtihan Syafi'i, Lc, mewakili Hilal Ahmar Society Indonesia (hasi) dengan menjelaskan bahwa perang yang terjadi di Suriah adalah belum bagian dari nubuwat akhir zaman. Suatu ketika ia bertanya kepada salah satu Syekh di Suriah, yakni DR. Abdulloh Ghoni, yang termasuk ahli hadits, bahwa perang yang terjadi di Suriah adalah sebuah muqoddimah (pembukaan) dimana awal pintu gerbang dari Nubuwat Perang Akhir Zaman, karena masih banyak tahapan yang akan dialami kaum Muslimin.
Kemudian Ustadz Imtihan Syafi'i banyak bercerita tentang pengalamannya ketika berada si Suriah, bahwasanya pengamalan Tauhid dan Aqidah Wala wal Baro sungguh benar-benar nyata di Bumi Suriah, bumi Jihad Muslim, dan ia banyak menemukan karomah dan kesyahidan yang nampak yang terjadi pada para Mujahidin di Suriah. Ia juga menambahkan bahwasanya kemenangan-kemenangan yang diraih para Mujahidin dalam setiap operasi Mujahidin tidak terlepas dari ketaatan dan tawakal kepada Allah azza wajala.
Acara dilanjutkan dengan pembicara kedua, yaitu Akhi Angga Dimas S. Farm, selaku anggota Forum Islam Peduli Suriah (FIPS). Dalam penyampaiannya, Angga menampilkan sejarah masa jabatan Hafidz Assad dimana dialah tokoh yang menghapus dien Islam dan menanamkan kebencian yang luar biasa terhadap Islam. Hal itu terlihat pada peristiwa pembantaian aktivis Islam pada tahun 1982 yang menewaskan 40.000. Muslim.
Kemudian Hafidz Assad adalah tokoh yang memicu "The State Of Terorism" suatu Negara yang menyebarkan teror kepada rakyatnya sendiri untuk memperluas kekuasaanya. Hal ini pula yang pernah dicoba untuk diadopsi oleh soeharto, Presiden ke II RI, sehingga terjadi peristiwa pembantaian umat Islam dimana-mana, seperti pembantaian Tanjung Priuk dan peristiwa yang lainya yang pernah terjadi di Indonesia.
Selanjutnya Angga Dimas, relawan medis yang pernah berperan di Suriah ini, menampilkan peta politik yang terjadi di Timur Tengah dengan menjelaskan bahwasanya ada hubungan gelap antara Rezim Bashar Assad dengan Zionis Israel, dan Iran yang mengkelabui umat Islam bahwasaya Iran dan Suriah benar-benar memusuhi zionis . Padahal mereka bermain di balik layar. Hal ini agar mengarahkan permusuhan umat Islam kepada zionis saja, agar hanya fokus ke konflik Palestina saja, dan menyurutkan semangat Jihad Muslim untuk berjihad di bumi Suriah.
Penyampaian materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Maman Abdurrohman.Dalam penyampaianya beliau mengupas berbagai macam sekte Syi'ah khususnya terkait dengan Syi'ah Nusairiyah yang dianut oleh 
Rezim Basar Assad. Beliau banyak menghimbau kaum Muslimin, khusunya warga Bandung, untuk benar-benar memegang tali Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, agar terhindar dari pemahaman Syiah dan para pelakunya, dimana Bandung adalah salah satu basis sekte sesat Syi'ah di Indonesia.
Alhamdulillah, acara diakhiri dengan dialog dan tanya jawab. Selain itu juga diadakan pemutaran video dan penggalangan dana. Antusias umat Islam kota Bandung terlihat dimana para mustami (pendengar) yang hadir cukup banyak sampai acara selesai, yakni adzan dzuhur.(an-najah)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

LIPUTAN DAKWAH

More on this category »

AUDIO KAJIAN ISLAM

More on this category »

KONSPIRASI MUSUH ISLAM

More on this category »

HOT NEWS

More on this category »

ARTIKEL ISLAM

More on this category »

Arsip Blog

Translate