Home » » Cerita Indah Panji Hitam di Medan Jihad Suriah

Cerita Indah Panji Hitam di Medan Jihad Suriah


Seorang Mujahid, yang menyebut dirinya “Qarin Al-Kallasy” menyatakan berhenti dari publikasi di Twitter karena kondisi aktual membuatnya kesulitan mengakses.

“Aku keluar dari Twitter karena mulai sekarang dan seterusnya saya sulit untuk mengaksesnya. Saya mengharapkan doa dari kalian agar diberikan keteguhan, kesyahidan, dan keridhaan atas semua amal,” ungkapnya.
“Sebelum saya keluar, saya ingin menyampaikan pesan: Saya bersumpah demi Allah, kami di sini sangat membutuhkan bantuan personal dan dana. Demi Allah, kami dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan!” tambahnya.
Selama ini, di sela-sela istirahat dari pertempuran, Mujahid dari Arab Saudi yang bergabung dengan Jabhah Nusrah di Suriah ini memang selalu menyempatkan diri untuk menulis di Twitter tentang kesaksian hidup dari realitas Jihad Suriah yang ia jalani. Berikut ini dua petikan kisah yang sangat berharga bagi kita yang pernah ia tulis di halaman Twitternya.
Kakek Tua dan Keinginan Terakhirnya
Saat itu saya sedang berpikir, mengapa para pemuda Jazirah Arab tidak mau berjihad padahal bisa menemukan jalan ke medan jihad.
Saya berada di kantor pusat dan bersandar di dinding. Tiba-tiba saja ada seorang tua renta dan dua
Halaman-@K_L7-saat-masih-aktif
Halaman-@K_L7-saat-masih-aktif

anak muda masuk. Tampaknya dua anak muda itu putranya. Ia pun mengucapkan salam kepada komandan kami, lalu duduk.
Ia kemudian berkata, “Wahai Komandan, dua anak saya ini saya serahkan kepadamu. Inilah permintaan terakhir saya dari kalian, gabungkanlah anakku bersama kalian.”
Aku yang mendengar itu sangat terharu hingga kulit tubuhku merinding. Betapa mulia keinginan kakek itu.
Cerita yang Indah tentang Panji Hitam
Ketika itu, para mujahidin sedang berada dalam puncak kesibukan di barak untuk persiapan sebuah pengepungan.
Tiba-tiba, salah seorang pemimpin faksi yang masih menjadi bagian Tentara Pembebasan (FSA) datang dan mengatakan, “Kami ingin sejumlah mujahid darimu bergabung dengan kami untuk menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di tempat lain.”
“Saya tidak bisa memberikannya kepadamu karena kami sendiri sedang sibuk pula untuk penyerangan,” jawab Komandan kami.
“Baiklah, tetapi berikanlah apa saja meskipun hanya bendera hitam kalian,” pinta Perwira tersebut.
Komandan kami pun memberikan salah satu panji hitam kami.
Perwira tersebut pun berperang bersama pasukannya dengan membawa bendera hitam tersebut. Mereka menyerang pos pemeriksaan tentara penguasa. Anehnya, ketika para tentara Bashar melihat mobil bersenjata dan bendera hitam, mereka melarikan diri dan meninggalkan dua tank serta amunisi lainnya!
Ketika Perwira tersebut kembali ke tempat kami untuk mengembalikan bendera, Komandan kami berkata, “Ghanimah apa yang kalian dapat?”
“Amunisi dan dua tank!” jawabnya.
“Kalau begitu, kita harus berbagi ghanimah: satu tank untuk kami dan satu lagi untuk kalian,” kata Komandan kami.
“Mengapa begitu?”
“Karena kami telah mengirimkan bendera kami untuk berperang bersama kalian,” jawab Komandan kami.
Akhirnya kami, mendapatkan ghanimah tank dengan panji hitam kami. Melalui tulisan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas upayanya. (an-najah.net) 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

LIPUTAN DAKWAH

More on this category »

AUDIO KAJIAN ISLAM

More on this category »

KONSPIRASI MUSUH ISLAM

More on this category »

HOT NEWS

More on this category »

ARTIKEL ISLAM

More on this category »

Arsip Blog

Translate